Budidaya
hortikultura di Kabupaten Nunukan tersebar di seluruh kecamatan, meskipun
demikian budidaya intensif berskala luas hanya didapati di beberapa kecamatan,
terutama yang akses infrastrukturnya tersedia secara memadai.
Buah-buahan
tahunan yang dipelihara secara luas adalah pisang, durian, lai, langsat,
rambutan, nangka, cempedak dan mangga.
Buah-buahan semusim yang banyak dipelihara adalah semangka dan melon.
Sedangkan sayuran yang umum dibudidayakan adalah cabe, mentimun, sawi, tomat,
bawang prei dan seledri. Biofarmaka umumnya dibudidayakan secara terbatas,
kecuali jahe dan kunyit.
Secara
umum teknik budidaya buah-buahan selama ini adalah budidaya tradisional, berupa
hutan pohon buah-buahan multikultur dan kebanyakan berasal dari perbanyakan
biji. Sedangkan budidaya buah-buahan
secara intensif monokultur baru dilakukan setelah pemerintah mulai melakukan
introduksi perluasan areal buah-buahan sejak tahun 2003, sehingga pada tahun
2011 masih merupakan tahun pertama dan kedua, terutama pada durian, rambutan
dan mangga dengan hasil cukup memuaskan.
Kabupaten
Nunukan memiliki 5 komoditas hortikultura unggulan yang semuanya berupa
buah-buahan, yaitu : durian, rambutan, mangga, pisang dan jeruk. Konsentrasi pengembangan buah-buahan ini
diarahkan untuk menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai penopang penghasil buah di
Kalimantan Timur bagian utara, sebab Kabupaten Nunukan biasanya berbuah pada
saat wilayah lain sedang tidak musim buah (off session), sehingga diharapkan
petani Nunukan mendapatkan harga yang baik pada saat panen.
Luasan
kebun yang dibangun dengan biaya pemerintah dari tahun 2003 – 2010 adalah
seluas 942 hektar dan saat ini masih tersisa 461 atau 48,9%. Penyusutan ini
terjadi karena kebakaran, kurangnya perawatan, penanaman tanaman sela yang
kompetitif, alih fungsi lahan dan alih komoditas. Daya tahan luasan dari
komoditas yang diintroduksi pemerintah adalah pisang masih tersisa 90% dari
luas lahan, diikuti durian 45,8%, rambutan 45% dan mangga 44,8%. Sedangkan jeruk masih relatif utuh, karena
baru diintroduksi baru pada tahun 2009.
Sebagai
upaya mempertahankan luas lahan buah-buahan yang dibangun dengan anggaran
pemerintah, sejak tahun 2009 dilakukan upaya penyulaman. Sampai tahun anggaran 2011 telah disebar
benih unggul 14.365 pohon (untuk menyulam lahan seluas sekitar 140 hektar) untuk
3 komoditas utama, yaitu durian 11.100 pohon, rambutan 1.565 pohon dan mangga 1.700
pohon.
Permasalahan
yang muncul pada perluasan areal buah-buahan di Kabupaten Nunukan terutama
adalah ketiadaan bantuan sarana produksi buah-buahan pada tahun kedua dan
ketiga, yang dirasakan sangat memberatkan bagi petani penerima bantuan, yang
umumnya berpenghasilan rendah. Sebab
lain yang telah disebutkan sebelumnya adalah sebab ikutan yang biasanya terjadi
karena kurangnya biaya pemeliharaan.
Untuk
mempertahankan luasan kebun buah-buahan di Kabupaten Nunukan, sejak tahun
anggaran 2010 dianggarkan penyulaman sebagai upaya mengganti tanaman yang
mati. Anggaran penyulaman berasal dari
Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan APBD Kabupaten
Nunukan.



mohon info rambutan tanpa biji asal desa taji kab. nunukan. dr jember jawatimur 085231080559
BalasHapus